Seperti yang kita ketahui tetang kisah Abu Jahal yang mengusulkan untuk membantai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ternyata ia memiliki seorang anak yang bernama Ikrimah bin Abi Jahal. Mengingat perlakuan ayahnya kepada Rasulullah, hal ini tidak menggoyakan Ikrimah untuk tetap setia dengan Rasulullah, dan dengan hal yang terjadi padanya saat itu, Rasulullah pun melarangnya untuk mencaci Abu Jahal.
Jika kita tarik kisah ini dengan keadaan di masayarakat saa ini jelas berbeda, bahkan Naudzubillah ada orang yang mengatakan “Bapak, Ibu, Nabi Muhammad di Neraka”. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.”
Di antara wasit Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah larangan untuk menghina orang lain. Mengenai hal ini, Allah Ta’ala pun memberikan petunjuk dalam berkahlak yang baik dalam surat Al Hujurat,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain boleh jadi yang dirtertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (Qs. Al Hujurat: 11)
Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang dibenci-Nya dan Rasul-Nya.