Tahukah, Sobat Cendekia, bahwa nama Al-Andalus merupakan nama dari bagian Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal). Al-Andalus juga sering disebut Andalusia, Nama Al-Andalus umumnya tidak merujuk kepada Iberia, tetapi mengarah kepada daerah-daerah yang dikuasi para Muslim pada zaman dahulu.
Islam pertama kali masuk ke Eropa melalui Semenanjung Iberia, kemudian menyebar di Andalusia (Spanyol), Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit wilayah Prancis. Masuknya Islam ke sana di perkirakan pada 711 M atau awal abad ke-8.
Lantas, bagaimana dengan sejarah masuknya Islam ke Spanyol dari masa kejayaan hingga keruntuhannya? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Sejarah Masuknya Islam Ke Spanyol
Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, tanah Spanyol lebih dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah Semenanjung Liberia. Daerah bagian selatan Semenanjung ini dikuasai oleh Islam setelah penguasa Bani Umayah merebut tanah Semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik.
Sejarawan Thomas W. Arnold mengungkapkan bahwa bangsa Arab membawa Islam ke Andalusia (Spanyol) pada 711 M. Peristiwa itu terjadi pada masa Dinasti Umayyah di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik.
Saat itu, khalifah Al-Walid memerintahkan Musa bin Nushair, Thariq bin Ziyad, dan Tharif bin Malik untuk memperluas wilayah kekuasaan Islam hingga ke Andalusia. Namun, yang sebagai perintis dan penyelidik kedatangan Islam ke Andalusia adalah Thariq bin ziyad. Ia yang telah memimpin pasukan tentara menyeberangi lautan Gibralta (Jabal Thariq) menuju ke semenanjung Iberia. Musa bin Nushair pada tahun 711 M, mengirim pasukan Islam dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 orang dan tambahan pasukan 5000 personel yang memang tak sebanding dengan tentara pasukan Gothik yang berkekuatan 100.000 lengkap bersenjata. Namun, pada akhirnya, Thariq bin ziyad mencapai kemenangan, dengan mengalahkan Raja Foderick di bakkah dan menaklukan kota-kota penting seperti cordova, Granada, Toledo dan hingga akhirnya menguasai seluruh kota penting di Spanyol.
Kemenangan-kemenangan Islam terlihat nampak begitu mudah. Tentu hal ini di dorong oleh faktor-faktor baik karena tokoh-tokoh pejuangan dan prajurit Islam yang kuat, kompak dan penuh percaya diri dan juga didorong oleh faktor-faktor yang menguntungkan Islam yakni kondisi sosial, politik dan ekonomi Spanyol yang buruk pada waktu itu. Selain itu tidak adanya paksaan untuk memeluk Islam, tentu saja dengan memeluk agama atau kepercayaan yang dilindungi haknya oleh negara.
Kejayaan Islam di Spanyol
Nah, pada masa kejayaan Islam menguasai spanyol hampir 8 abad lamanya dengan kemajuan pesat hampir di semua aspek, seperti sosial, ekonomi, arsitektur, agama, sastera, dan ilmu pengetahuan.
Terkhususnya di bidang pengetahuan, Abdur Rahman mendirikan sekolah-sekolah besar yang diperuntukkan bagi generasi muda. Ia juga mendirikan Universitas Cordova yang perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku di masa tersebut.
Dalam bidang arsitektur keindahan Spanyol bahkan dapat menyaingi Constantinopel, salah satu peninggalan Islam Spanyol seperti Al-Qashr, al-kabir, Tembok Toledo, Masjid Jami’ Cordova, Rushafat di Barat Laut Cordova, istana al-Hambra d Granada dan masih banyak lainnya.
Dalam bidang politik, para khalifah Islam Andalusia (Spanyol) seperti Abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman al-Wasith, dan Abd al-Rahman al-Nashir merupakan pemimpin yang kuat sehingga mampu menaklukkan berbagai wilayah Spanyol.
Masa Keruntuhan Islam Di Spanyol
Masa keruntuhan Islam di Spanyol dimulai pada 1086 M, pada saat itu Spanyol terpecah menjadi tiga puluh negara kecil. Hal ini mengakibatkan wilayah-wilayah Islam ikut terpecah. Inilah yang mengakibatkan terjadinya perang saudara sesama umat Islam dengan alasan kekuasaan wilayah.
Penguasa muslim yang ada pada saat itu tidak melakukan Islamisasi yang sempurna, mereka dengan membiarkan kerajaan-kerajaan Kristen mempertahankan hukum dan adat istiadatnya masing-masing. Mengakibatkan kerajaan kristen makin kuat persatuannya untuk bangkit melawan penguasa Muslim.
Keadaan di perparah dengan lemahnya dinasti Umayyah. Seluruh kekuatan ditumpahkan sepenuhnya untuk ilmu pengetahuan dan mengabaikan dan pembinaan pertahanan negara. Kelemahan inilah yang dimanfaatkan kaum Kristen di Spanyol.
Pada akhirnya, pengaruh Islam di spanyol berakhir pada 1492 M. saat itu, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella menyatukan kekuatan untuk menyerang Andalusia. Pemimpin Islam kala itu, Abu Abdullah tidak dapat menahan serangan sehingga menyerahkan kekuasaanya kepada dua sosok pemimpin tersebut.
Dan demikian sejak tahun 1609, dapat dikatakan bahwa di Spanyol tidak ada lagi Islam. Mereka telah diusir oleh penguasa Kristen, dan mereka pindah ke pantai Afrika bagian utara.
Wah, bagaimana, Sobat Cendekia? ternyata di Negara Spanyol memiliki cerita sejarah yang dimana, pada kala itu Islam mempunyai masa peradabannya sendiri hingga runtuhnya peradaban Islam di Negara Spanyol.
Referensi :
- Listiawati Susanti. 2016. MENGUPAS KEJAYAAN ISLAM SPANYOL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP EROPA.
- Tirto.id. Perkembangan Islam di Spanyol : Sejarah, Keruntuhan, dan Peninggalan. Dapat diakses pada : https://tirto.id/perkembangan-islam-di-spanyol-sejarah-keruntuhan-dan-peninggalan-gqW8
- Iga Mawarni, dkk. 2016. PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL). Dapat diakses pada : https://www.academia.edu/36463887/MAKALAH_PERADABAN_ISLAM_DI_SPANYOL_docx