Makna Pentingnya Berbakti kepada Orang Tua dalam Surat Al-Isra Ayat 23

No Comments

Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antara anak dan orang tua memiliki kedudukan yang sangat penting, baik dalam perspektif agama maupun sosial. Dalam Islam, berbakti kepada orang tua tidak hanya dianggap sebagai kewajiban moral, tetapi juga perintah langsung dari Allah SWT. Salah satu ayat yang menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua adalah Surat Al-Isra ayat 23.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik

Ayat ini secara langsung menghubungkan perintah untuk mengesakan Allah dengan perintah berbakti kepada orang tua, menunjukkan bahwa keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim.

1. Berbakti sebagai Tanda Ketaatan kepada Allah

Poin pertama yang ditekankan dalam ayat ini adalah bahwa berbakti kepada orang tua merupakan perintah dari Allah. Dalam tafsir Ibnu Katsir, dikatakan bahwa setelah Allah memerintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya, perintah berikutnya adalah berbuat baik kepada kedua orang tua. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam, hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal dengan manusia, khususnya orang tua, saling berhubungan. Taat kepada orang tua adalah bentuk taat kepada Allah.

Contoh implementasi di kehidupan kita:

  • Menjaga tutur kata saat berbicara dengan orang tua.
  • Mematuhi perintah mereka selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.

2. Penghormatan Terhadap Orang Tua, Terutama di Usia Senja

Ayat ini menekankan perlunya bersikap lembut dan menghormati orang tua, terutama ketika mereka sudah lanjut usia. Orang tua yang sudah tua mungkin menjadi lebih lemah dan lebih rentan secara emosional maupun fisik. Karena itu, Allah memperingatkan kita agar tidak berkata kasar atau menunjukkan sikap kurang sopan seperti mengucapkan “ah”, sebuah ungkapan sederhana yang mencerminkan ketidakpedulian atau kebosanan.

Dalam perspektif modern, banyak anak muda yang mungkin merasa sulit untuk bersabar menghadapi orang tua mereka yang sudah lanjut usia. Namun, Islam mengajarkan bahwa kesabaran dan kelembutan dalam merawat mereka di usia senja adalah bagian dari ibadah.

3. Perkataan yang Mulia dan Sikap Hormat

Bagian terakhir dari ayat ini mengarahkan kita untuk senantiasa menggunakan “perkataan yang mulia” saat berbicara dengan orang tua. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang baik, tidak menyakiti perasaan mereka, serta selalu menunjukkan sikap hormat. Imam Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa “perkataan yang mulia” adalah segala ucapan yang menenangkan hati dan membuat orang tua merasa dihargai.

Relevansi dalam kehidupan modern:

  • Banyak anak muda yang mungkin merasa sibuk dengan rutinitas sehari-hari dan aktivitas media sosial. Namun, Islam mengajarkan bahwa menyempatkan waktu untuk berbicara dengan orang tua, meski hanya beberapa menit sehari, adalah bagian dari pengabdian kepada mereka.
  • Ucapkan kata-kata positif seperti “terima kasih” atau “saya menghargai nasihatmu”, yang dapat mempererat hubungan dengan orang tua.

4. Pahala dan Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua dijelaskan dalam banyak hadits sebagai salah satu perbuatan yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini memperkuat pentingnya mencari ridha orang tua, karena ridha mereka berkaitan langsung dengan ridha Allah. Oleh karena itu, berbakti kepada orang tua tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga merupakan kunci kesuksesan dunia dan akhirat.

Contoh riil:
Seorang pemuda yang selalu memperhatikan nasihat orang tuanya dalam mengambil keputusan sering kali mendapatkan berkah dalam hidupnya, baik dari sisi karir, pendidikan, maupun urusan keluarga.

5. Tantangan dan Realitas Berbakti di Era Modern

Dalam era modern ini, tantangan berbakti kepada orang tua bisa lebih besar, terutama ketika anak-anak tinggal berjauhan dengan orang tua atau sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas digital. Namun, kemajuan teknologi juga bisa menjadi sarana untuk tetap menjaga hubungan dengan orang tua. Video call, pesan singkat, atau bahkan sekadar berbagi cerita kecil melalui media sosial bisa menjadi cara praktis untuk menunjukkan perhatian kepada mereka.

Berbakti kepada orang tua, seperti yang diajarkan dalam Surat Al-Isra ayat 23, adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan kesabaran. Di tengah kesibukan dan dinamika kehidupan modern, tantangan untuk selalu menghormati dan memperlakukan orang tua dengan baik tetap ada, namun hal ini adalah kunci dari mendapatkan ridha Allah dan meraih keberkahan dalam hidup.

Sebagai anak muda, penting untuk selalu ingat bahwa apa pun yang kita capai saat ini tidak lepas dari peran dan doa orang tua. Menjaga hubungan baik dengan mereka tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga merupakan jalan menuju kebaikan di dunia dan akhirat.

Referensi:

  • Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Isra Ayat 23
  • Tafsir Qurtubi, Tafsir Al-Isra Ayat 23
  • Hadits tentang ridha orang tua, HR. Tirmidzi

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu