Zubair bin Awwam adalah sepupu Rasulullah SAW yang lahir pada tahun 594 M. Zubair adalah keponakan dari ibunya Khadijah RA. Zubair adalah seorang anak dari Shafiyah binti Abdul Muthalib. Ia diberi julukan Hawari yang berarti teman setia Rasulullah SAW. Menjadi salah satu dari 10 orang yang dijamin masuk surga walaupun ia masih hidup dan belum meninggal dunia. Selain itu, ia merupakan salah satu dari enam ahli syura yang ikut serta memusyawarahkan pengganti khalifah Umar bin Khattab saat itu.
Zubair dikenal sebagai teman Rasulullah SAW yang paling setia. Pengabdian dan pengorbanannya merupakan bukti kecintaannya terhadap Rasulullah SAW. Zubair sendiri memiliki bekas luka tusukan tombak dan juga anak panah yang bentuknya seperi mata. Selain itu, ia juga ikut berhijrah ke Habasyah pertama dan kedua, dan tidak pernah sekalian ia absen untuk mengikuti peperangan bersama Rasulullah SAW.
Zubair menjadi orang pertama yang menghunuskan pedangnya di jalan Allah SWT. Peristiwa tersebut terjadi saat Rasulullah SAW sedang diganggu, membuatnya geram dan membuatnya menghunuskan pedang kepada orang-orang yang mengganggu Rasulullah SAW. Zubair pernah mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW telah terbunuh. Tak tinggal diam, ia segera mencari tahu kebenaran dari kabar tersebut dengan berkeliling kota Mekkah dan bertekad untuk menghunus pedangnya.
Zubair bahkan pernah dibanggakan Rasulullah SAW, seperti yang tercatat dalam hadist Bukhari Muslim: Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di hari Perang Ahzab, “Siapa yang akan memerangi Bani Quraidhah?” Zubair menjawab, “Saya (ya Rasulullah)” Beliau kembali bertanya, “Siapa yang akan memerangi Bani Quraidhah?” Zubair kembali merespon, “Saya” Lalu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap nabi memiliki hawari (teman-teman setia), dan hawariku adalah Zubair.”
Tidak hanya dikenal sebagai teman Rasullah SAW yang paling setia, ia juga merupakan sosok yang sangat dermawan. Zubair memasuki islam sejak umur 15 tahun. Lalu setelah itu Allah SWT melimpahkan rezeki yang berlimpah kepada Zubair. Ia memanfaatkan hartanya tersebut untuk berdakwah dan bersedekah. Ia menghabiskan seluruh harta kekayaan untuk berdakwah hingga tidak ada satu dirham pun yang masuk rumahnya.
Namun dibalik kisah kesetiaan dan kedermawanannya, ia memiliki kisah yang tragis. Zubair pernah diculik dan disekap oleh para Quraisy. Tak tanggung-tanggung, pemimpin penculikan tersebut adalah pamannya sendiri. Hal ini terjadi karena pamannya tidak terima jika Zubair masuk islam. Ia diikat dan digulung dengan tikar yang terbuat dari dedaunan. Disekelilingnya dipenuhi asap dan membuatnya sesak nafas. Ia disiksa dan dipaksa untuk mengingkari Allah SWT. Akan tetapi hal itu tidak membuat Zubair goyah dalam mempertahankan tauhidnya kepada Allah SWT. Zubair bin Awwam meninggal dunia akibat dibunuh oleh orang kafir. Ia terkena hunusan pedang saat sendang melaksanakan shalat. Masyarakat Muslim yang mendengar kabar tersebut turut sedih atas kepergian teman setia Rasulullah SAW.