Sudah sejak 17 Ramadhan 13 tahun sebelum hijriah, wahyu pertama Al Quran, yaitu QS. Al Alaq ayat 1-5 diturunkan kepada Rasulullah saw. Sejak saat itu, agama Islam hadir kemudian menyebar hingga penjuru muka bumi. Dari hal itu, ragam budaya Islam pun muncul serta berakulturasi dengan budaya lain, bahkan masih ada hingga saat ini, loh, Sobat Cendekia. Tahukah Sobat Cendekia mengenai budaya Islam tersebut? Yuk, simak ulasan ini untuk mengetahui jawabannya!
- Upacara Sekaten
Sekaten adalah upacara dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta yang bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah saw. atau maulid nabi. Pada acara ini, gamelan Sekaten akan diarak dari keraton menuju halaman Masjid Agung Yogyakarta yang kemudian akan dibunyikan siang malam selama seminggu sebelum tanggal 12 Rabiul Awal. Selain itu, pada acara ini terdapat kegiatan menyanyikan syair lagu yang berisi pesan tauhid serta pembagian Gunungan.
- Arsitektur Menara
Arsitektur menara adalah simbol khas dari bangunan Islam, yaitu masjid. Pada awalnya, masjid di zaman Rasulullah saw. tidak memiliki menara dan baru dibangun pada masa Dinasti Umayyah. Tujuan dari pendirian menara pada masjid, yaitu tempat muadzin mengumandangkan azan, karakteristik bangunan masjid, serta sebagai unsur keagungan dan keindahan dari masjid. Contoh masjid di Indonesia yang memiliki menara, yaitu Masjid Menara Kudus di Kabupaten Kudus yang dibangun oleh Sunan Kudus.
- Kaligrafi
Di wilayah Arab, kaligrafi lebih umum disebut khath yang ditujukan untuk tulisan yang indah. Kaligrafi terbentuk dari dorongan untuk perintah membaca dan menulis. Pada masa Dinasti Umayyah banyak keluhan terkait tulisan khath yang cenderung kaku. Akhirnya dari keluhan tersebut, terbentuklah khath yang lebih lembut. Bahkan, gaya kaligrafi masih terus berkembang hingga saat ini. Masya Allah.
- Marawis
Marawis adalah kelompok alat musik bernuansa Islami yang dibawa oleh pedagang Yaman ke Indonesia. Kelompok musik ini disebut marawis karena terdapat alat musik mirip gendang yang dinamai marawis. Selain marawis, terdapat alat musik hajir, dumbuk, hingga tamborin. Marawis memiliki tiga nada nyanyian, yaitu zafin, sarah, dan zaife yang mana zafin sering dipakai untuk nyanyian pujian kepada Rasulullah saw.
- Tari Sufi
Tari Sufi adalah tarian yang tercipta oleh Jalaluddin Rumi pada abad ke-13 di Turki. Tarian ini tercipta ketika Jalaluddin Rumi sedih akan kehilangan sang guru yang meninggal dunia sehingga tarian ini berisi pesan tentang kematian. Tarian ini juga memiliki gerakan unik, yaitu memutar-mutar tubuh dengan makna sebagai bentuk meditasi dalam meneguhkan keimanan kepada Allah. Selama tarian berlangsung, tarian diiringi oleh musik khas Timur Tengah dengan bantuan alat musik flute.
Itulah 5 contoh warisan budaya Islam dari banyaknya warisan budaya yang masih terjaga kelestariannya hingga hari ini. Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita turut serta untuk menjaga kelestarian budaya kita karena kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau dari Sobat Cendekia warisan budaya nomor berapa yang sudah Sobat Cendekia ikuti?
Referensi:
- Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2012. Gerebeg. Dapat diakses pada: https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/72-gerebeg
- El Jauquene, F. T. 2020. Demak Bintoro: Kerajaan Islam Pertama di Jawa dari Kejayaan hingga Keruntuhan. Bantul: Araska.
- Murodi. 2016. Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX. Semarang: PT Karya Toha Putra.
- Republika. 2016. Kaligrafi Islam dalam Catatan Sejarah. Dapat diakses pada: https://www.republika.co.id/berita/o40x4m41/kaligrafi-islam-dalam-catatan-sejarah
- Restian, A. 2017. Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dari Mancanegara. Malang: UMM Press.
- Sirojuddin, D. 2016. Seni Kaligrafi Islam. Jakarta: Amzah.
- Sutrisno, A. F. dan Prijadi, R. 2013. Karakteristik Arsitektur Menara Masjid sebagai Simbol Islam dari Masa ke Masa. Media Matrasain, 10(2).