Amr bin Ash bin Wa’il bin Hisyam, ia lahir pada tahun 547 M dan merupakan salah satu bani Quraisy yang pintar membuat strategi perang dan juga berpolitik. Ia adalah anak dari Nabighah binti Khuzaimah dan Ash bin Wail. Sebelum masuk Islam Amr bin Ash merupakan salah satu orang yang membenci dan menyusahkan Rasulullah SAW. Ia selalu menghalangi kegiatan dakwah para umat muslim.
Pernah saat Rasulullah SAW memberi perintah untuk umat muslim agar hijrah ke Habasyah karena saat itu banyak sekali tekanan dari bani Quraisy, tetapi Amr bin Ash yang saat itu adalah sosok pedagang sukses dan tokoh terkemuka bagi bani Quraisy diperintahkan untuk menjadi delegasi bani Quraisy dan membawa kembali kaum muslimin. Amr bin Ash kemudia menghadap Raja Najasyi. Ia meminta kepada Raja Najasyi untuk bisa membawa kembali kaum muslimin, mereka menganggap kaum muslimin telah mengkhianati para leluhur mereka.
Raja Najasyi menolak permintaan Amr saat itu. Saat itu pasukan muslimin dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib. Diawal pertemuan, Amr memberikan berbagai macam hadiah dan Raja Najasyi terlihat senang dengan hadiah tersebut. Ketika melihat Ja’far, saat itu Amr berniat untuk membunuhnya. Amr mengutarakan niatnya kepada Raja Najasyi, tetapi setelah mendengar permintaan dari Amr, Raja Najasyi pun sangat marah.
Raja Najasyi kemudian memanggil Ja’far dan memintanya untuk menjelaskan tentang agama islam. Raja Najusi kemudian meminta Ja’far untuk membacakan ayat – ayat Al-Qur’an, namun siapa sangka, lantunan ayat suci Al-Qur’an itu membuat raja Najusi meneteskan air mata dan dia pun mempercayai kaum muslimin.
Rasulullah SAW pernah berdo’a dan meminta Allah SWT untuk memberikan pelajarn kepada mereka yang mengganggu kaum muslim, dan Allah SWT memberikan Amr hidayah. Ia bertaubat dan menganut ajaran Islam. Sosok Amr bin Ash pun berupah menjadi salah seorang panglima muslim yang gagah dan berani. Bagi Rasulullah SAW, Amr bin Ash memiliki integritas, tulus, dan juga tekad dalam memperjuangkan Islam. Pada masa pemerintahan Khulafaurrasyidin, Amr ikut serta dalam berjuang untuk memperluas wilayah islam. Ia juga berhasil membebaskan Mesir untuk Islam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Amr bin Ash disebut sebagai “Pembebas Mesir “, karena ia berhasil melepaskan Mesir dari genggaman dua kerajaan besar, yaitu Romawi dan Imperium Persi. Mereka menjajah Mesir, dan melakukan penindasan, dan juga memperbudak masyarakat Mesir. Sebenarnya banyak perlawanan dilakukan oleh masyarakat Mesir, namun itu semua berakhir sia-sia hingga kedatangan Amr bin Ash dan pasukannya. Pasukan muslim berhasil mengusir dua kerajan tersebut dan membuat perjanjian terhadap masyarakat Mesir.
Selang beberapa waktu, Amr pun menjadi gubernur disana. Masyarakat Mesir gembira dikarenakan mereka mengetahui keadilan umat Islam saat mereka bebas dari Romawi dan Imperium Pers. Selama memimpin Mesir, Amr sangat mencintai dan dicintai rakyatnya. Ia memperlakukan mereka dengan adil dan bijaksana. Pada masapemerintahannya, Mesir mengalami kemajuan yang pesat dalam pembangunan. Pada tahun 43 Hijriyah, Amr bin Ash kemudian wafat saat dirinya menjabat sebagai gubernur Mesir.