Halo Sobat Cendekia. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai sifat Allah Ar-Rahman, kali ini kita akan membahas sifat Allah Ar-Rahim. Tidak jarang banyak orang yang bingung akan perbedaan dari kedua sifat ini karena sekilas memiliki makna yang hampir mirip. Lantas apa perbedaannya? Simak penjelasannya berikut ini ya!
Kata Ar-Rahim lebih memiliki penekanan makna dibandingkan dengan Ar-Rahman. Jika Ar-Rahman hanya disandang oleh Allah, maka Ar-Rahim dapat juga dimiliki oleh manusia. Kasih sayang yang terkandung dalam Ar-Rahim, jauh lebih besar daripada yang dikandung sifat Ar-Rahman. Namun, sifat ini hanya tertuju kepada orang yang beriman, curahan ke rahim-an Allah jauh lebih melimpah ketika orang yang beriman tadi berada pada kehidupan akhirat.
Oleh karenanya, untuk memperoleh limpahan curahan kasih sayang ini, Allah memerintahkan kita untuk bertaubat dari segala perbuatan yang dilarangnya.
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang” (Q.S An-Nisa: 110).
Nah, sekarang Sobat Cendekia sudah paham kan perbedaannya. Adapun cara mengimani sifat Allah Ar-Rahim yang dapat Sobat Cendekia lakukan yakni sebagai berikut.
Menyayangi Diri Sendiri dan Sesama
Menyayangi diri sendiri berkaitan erat untuk menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT dan melaksanakan semua perintah-Nya. Selain itu, kita juga harus peduli terhadap nasib dan penderitaan sesama karena dalam menyayangi diri sendiri harus sejalan dengan menyayangi orang lain.
Menyayangi Seluruh Makhluk
Menyayangi disini berkenaan dengan menunjukan akhlak yang baik. Tidak saja akhlak terhadap sesama manusia tetapi juga akhlak terhadap hewan, tumbuhan, atau lingkungan hidup.