Dalam Islam, berteman adalah suatu hal yang dianjurkan, tetapi juga diatur oleh adab yang diajarkan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam, Karena pada hakikatnya, berteman adalah menjaga hubungan baik dengan sesamanya atau hablum minannas.
terdapat hadist yang menjelaskan bagaimana kita harus memilih sahabat yang baik, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Perumpamaan teman yang baik dan yang jahat adalah seperti orang yang membawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Yang membawa minyak wangi, boleh jadi dia memberimu, atau kamu membeli daripadanya, atau paling tidak kamu mendapatkan harum semerbak daripadanya. Adapun tukang pandai besi, boleh jadi bajumu terbakar karenanya, atau kamu mendapatkan bau busuk daripadanya.” (HR. Al-Bukhari dam Muslim).
hadits diatas menjelaskan bahwa kita harus selektif dalam dalam memilih sahabat. Jika kita berteman dengan orang baik dan saleh akan mendatangkan hal baik seperti perumpamaan kita dekat dengan orang yang membawa minyak wangi kita akan merasakan manfaat dari keharuman minyak wangi tersebut.
Bersahabat dengan orang yang beriman, dan memiliki ketakwaan kepada Allah SWT itu sudah mendapatkan pahala, apalagi dengan menyukai mereka dan meniru perbuatan baik mereka akan membuat kita dikumpulkan di surga bersama nantinya.
Teman yang baik akan memberikan contoh dan dukungan dengan sifat-sifat yang baik, akhlaknya, ilmu dan kecerdasannya, kezuhudan dan kewira’iannya tanpa harus memintanya.
Namun, sebaliknya jika berteman dengan tukang pandai besi bisa hanya akan membuat orang yang didekatnya terbakar pakaiannya, atau setidaknya hanya akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya. Berteman dengan orang buruk atau tidak baik, kita akan jelek serta memperoleh kejelekan yang dilakukan oleh sahabat kita. Bersahabat dengan orang yang jahat juga akan memberikan pengaruh yang buruk bagi lingkungan dan sekitarnya. Tanpa kita sadari kita akan memiliki perilaku yang buruk dan hal itu akan menjadi suatu kehancuran bagi diri sendiri.
Kriteria Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Teman
- Orang Mukmin
Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda: “janganlah kamu berteman kecuali dengan orang Mukmin, dan janganlah makananmu dimakan kecuali oleh orang yang bertakwa.”
- Bukan Orang Jahil (Bodoh)
Teman yang yang bodoh akan menghantarkan kita pada kebinasaan. seseorang yang tidak mau menggunakan akalnya, menolak kebenaran, dan mudah emosi karena hal sepele.
- Berakhlak Mulia
Carilah teman yang dapat memberikan kebaikan untuk diri sendiri, sehingga kita akan menyerap akhlak dan memperoleh manfaat dari persahabatan dan niat baik mereka (Thabathaba’i),
- Bukan pelaku Bid’ah
Bid’ah adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan , termasuk menambahi atau mengurangi ketetapan.
Bergaul dengan Bid’ah dapat menjerumuskan kita dalam kehancuran. Akan lebih baik jika kita berteman dengan seorang mukmin lainnya saling memberi hadiah. sebab, rasa kasih sayang dalam sebuah pertemanan akan semakin indah jika dibarengi dengan saling memberi hadiah.
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad).
- Tidak bersikap Sombong
Islam mengajarkan untuk tidak bersikap sombong atau merendahkan orang lain atau seaklipun sahabatnya sendiri. Semua orang di mata Allah adalah sama, dan tidak ada tempat untuk sombong dalam hubungan.
Wah, ternyata syaratnya lumayan banyak ya dalam mencari sahabat, tetapi kriteria ini dapat membantu kalian agar tehindar dari orang-orang yang berniat jahat dengan kalian loh. Kalau dari Sobat Cendekia, apakah sudah mendapatkan sahabat yang sesuai dengan kriteria ini?
Referensi :
- Haura Alfiyah Nida. 2021. Konsep Memilih Teman yang Baik Menurut Hadits.
- sindonews.com. Adab dan Kriteria Pertemanan dalam Islam yang Penting Diketahui. dapat diakses pada : https://kalam.sindonews.com/read/831405/68/adab-dan-kriteria-pertemanan-dalam-islam-yang-penting-diketahui-1658282833/20