Kisah Panglima Perang Khalid bin Walid

No Comments

Khalid bin Walid memiliki nama panjang Abu Sulayman Khalid bin Walid, merupakan anak dari Walid bin Al Mughirah menjadi salah satu pemimpin paling berkuasa bagi kaum Quraisy pada saat itu. Sejak lahir Khalid bin Walid telah dirawat oleh ibu angkatnya, hal ini sesuai dengan adat dan tradisi kaum Quraisy, ia kemudian dikembalikan setelah berumur 5 tahun. Keluarganya memiliki banyak harta mulai dari emas, kebun hingga budak (saat itu budak merupakan aset).

Besar dari keluarga terpandang, ia telah didik dengan keras untuk menjadi panglima perang melawang kaum muslimin nantinya. Ia dibesarkan untuk memerangi kaum muslim. Berkat didikan keras dari ayahnya, khalid terkenal karena strategi perangnya yang bagus. Ia telah ikut serta dalam beberapa perang untuk melawan kaum muslimin saat itu. Kaum Quraisy yang saat ikut kalah dalam Perang Badar di tahun ke-2 Hijriah kemudian memberikan pembalasan dan menang pada saat Perang Uhud.

Perang Uhud ini terjadi pada tahun ke-3 Hijriah di Madinah. Selain untuk membalaskan dendam kekalahan pada Perang Badar, hal ini terjadi karena rasa iri kaum Quraisy terhadap kepopuleran ajaran Islam saat itu di Madinah. Setelah kemenangannya di Perang Uhud, Khalid kemudian ikut serta dalam Perang Khandaq yang bertugas untuk membunuh Rasulullah SAW.

Namun saat Perang Khandaq terjadi, Rasulullah SAW hanya nyaris terbunuh dan berhasil selamat. Namun tidak disangka, setelah Perang Khandaq berakhir, ternyata Rasulullah SAW malah memberikan surat kepada Khalid bin Walid dan membuatnya terkejut. Dalam surat tersebut Rasulullah SAW memberikan pujian atas kepandaian Khalid dalam perang dan kecerdikannya dalam menyusun strategi perang. Ia tak menyangka jika sosok yang hampir saja ia bunuh dalam perang justru malah memuji dirinya. Setelah itu Khalid bin Walid pun datang menghampiri Rasulullah SAW.

Setelah kedatangannya kepada Rasulullah SAW, Khalid bin Walid kemudian memantapkan hatinya untuk masuk Islam. Rasulullah SAW telah berdo’a sebelumnya agar sosok Khalid bin Walid yang ahli dalam perang ini masuk Islam, dan ternyata itu semua terkabul setelah Perang Khandaq. Khalid bin Walid meminta maaf dan juga ampun kepada Allah SWT atas perbuatannya yang terdahulu, kemudian Rasulullah SAW berkata bahwa sesungguhnya keislaman itu mampu menghapus segala yang telah terjadi sebelumnya. Dan Rasulullah SAW berdoa

“Ya Allah, ampunilah Khalid bin Walid atas segala yang telah ia lakukan untuk menghalangi (orang-orang) dari jalan-Mu.”

Setelah dirinya masuk Islam, Khalid kemudian ditunjuk untuk menjadi salah satu panglima dalam perang melawan musuh-musuh Allah SWT. Ia berhasil menaklukan Arab saat Perang Riddah, dan juga berhasil menaklukkan Persia Mesopotamia dan juga Suriah Romawi. Tidak hanya ikut perang saat pemerintahan Rasulullah SAW, ia juga ikut turun dalam perang pada masa pemerintahan penggantinya yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Sosoknya tentu dikagumi oleh banyak orang.

Sebelum meninggal dunia ia sempat diberhentikan dari perang oleh Umar bin Khattab, namun ternyata Khalid menghembuskan napas terakhirnya tanpa sempat diangkat kembali untuk mengikuti perang, hal ini pun membuat Umar menangis. Berkat kecerdikannya dalam perang, Khalid pun memiliki julukan sebagai Abu Sulaiman Saifullah yang berarti pedang Allah yang terhunus.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu