Salah satu situs paling ikonik dan bersejarah dalam peradaban Islam adalah Dome of the Rock atau Qubbat As-Sakhrah dalam bahasa Arab. Terletak di Al-Haram Al-Sharif di Yerusalem, bangunan ini bukan hanya menjadi salah satu monumen arsitektur tertua dalam sejarah Islam, tetapi juga menjadi lambang spiritual yang sangat berharga bagi umat Muslim. Dibangun pada akhir abad ke-7, Dome of the Rock memiliki makna mendalam dalam sejarah, agama, dan arsitektur, menjadikannya sebagai simbol kejayaan peradaban Islam yang melintasi zaman
1. Sejarah Singkat Dome of the Rock
Dome of the Rock dibangun oleh Khalifah Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, pada tahun 691-692 Masehi, sekitar 60 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW. Bangunan ini didirikan di atas Bukit Bait Suci (Temple Mount), yang dipercaya sebagai salah satu lokasi paling suci dalam tiga agama besar—Islam, Kristen, dan Yahudi.
Dalam Islam, Dome of the Rock memiliki makna spiritual yang besar karena berkaitan erat dengan peristiwa Isra Mi’raj. Menurut keyakinan Islam, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit dari batu yang terletak di dalam Dome of the Rock. Batu ini, yang dikenal sebagai Sakhrah atau “Batu Fondasi,” dianggap sebagai tempat dari mana Nabi Muhammad SAW naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT.
2. Makna Religius Dome of the Rock
Dome of the Rock memiliki status spiritual yang sangat tinggi dalam Islam. Bangunan ini dibangun untuk memperingati salah satu peristiwa paling penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, yakni perjalanan Isra Mi’raj. Sebagai situs yang berada di Masjidil Aqsa—yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai salah satu tempat suci—Dome of the Rock menegaskan pentingnya Yerusalem dalam tradisi Islam.
Isra Mi’raj sendiri memiliki pesan penting bagi umat Muslim, yaitu pengesahan kewajiban salat lima waktu, yang menjadi salah satu pilar utama Islam. Oleh karena itu, Dome of the Rock tidak hanya menjadi simbol arsitektur, tetapi juga sebagai tempat yang mengingatkan umat Muslim tentang hubungan langsung antara Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT melalui wahyu.
3. Keindahan dan Keunggulan Arsitektur
Selain dari segi spiritual, Dome of the Rock merupakan salah satu contoh arsitektur Islam paling awal yang menunjukkan kemampuan seniman Muslim dalam merancang bangunan yang megah dan simbolis. Bentuk dasar dari bangunan ini adalah oktagonal dengan kubah besar berwarna emas yang menjulang tinggi di atasnya. Kubah emas ini, yang menjadi ciri khas Dome of the Rock, bersinar terang di bawah sinar matahari dan menjadi simbol kemegahan Islam.
Beberapa elemen penting dari arsitektur Dome of the Rock meliputi:
- Kubah emas yang megah: Kubah ini, yang memiliki diameter sekitar 20 meter, awalnya terbuat dari kayu yang dilapisi emas dan diperbarui beberapa kali dalam sejarah. Kubah ini menandai pusat dari bangunan dan menjadi salah satu fitur yang paling mengesankan secara visual.
- Interior yang dihiasi mosaik indah: Bagian dalam Dome of the Rock dipenuhi dengan mosaik yang menampilkan kaligrafi Arab, pola geometris, dan motif bunga yang rumit. Kaligrafi pada mosaik di bagian dalam bangunan adalah salah satu teks tertua yang mencatat tentang Islam, termasuk pernyataan keyakinan tauhid dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
- Pola oktagonal: Desain oktagonal memungkinkan aliran gerakan yang harmonis di sekitar batu suci di tengah-tengah bangunan, menciptakan ruang yang penuh dengan harmoni dan keseimbangan, yang juga melambangkan keteraturan alam dalam ajaran Islam.
- Kaligrafi Quran: Kaligrafi pada dinding-dinding Dome of the Rock menjadi salah satu bentuk seni tertinggi dalam peradaban Islam, di mana ayat-ayat Al-Quran terpahat dengan indah sebagai bentuk penghormatan terhadap wahyu Allah.
4. Pentingnya Dome of the Rock dalam Sejarah Arsitektur Islam
Dome of the Rock bukan hanya bangunan yang indah secara estetis, tetapi juga merupakan monumen yang memiliki nilai sejarah penting sebagai contoh awal arsitektur Islam. Dibangun tidak lama setelah berdirinya Kekhalifahan Umayyah, bangunan ini menunjukkan bagaimana seni dan arsitektur Islam mulai berkembang pesat dengan menggabungkan elemen-elemen lokal dan inovasi baru yang merefleksikan kepercayaan Islam.
Selain itu, Dome of the Rock menjadi inspirasi bagi banyak masjid dan bangunan lain di seluruh dunia Islam. Misalnya, Masjid Kubah Emas di Indonesia dan beberapa bangunan lainnya mengambil inspirasi dari kubah emas yang ikonik di Yerusalem ini.
5. Alasan Mengapa Harus Mengunjungi Dome of the Rock
Mengunjungi Dome of the Rock memberikan pengalaman mendalam, baik dari segi spiritual maupun intelektual. Berikut beberapa alasan mengapa situs ini sangat layak untuk dikunjungi:
a. Keindahan Arsitektur yang Abadi
Dome of the Rock adalah salah satu bangunan yang mampu menggabungkan keindahan arsitektur dengan makna spiritual yang mendalam. Setiap sudut bangunan ini mencerminkan kebesaran peradaban Islam awal, dari kubah emas yang megah hingga mosaik yang menghiasi interiornya. Pengunjung akan merasakan atmosfer yang tenang dan agung saat berada di tempat ini.
b. Warisan Sejarah Islam
Sebagai salah satu situs tertua dan terpenting dalam sejarah Islam, mengunjungi Dome of the Rock memberikan kesempatan untuk terhubung langsung dengan sejarah panjang Islam di Yerusalem. Tempat ini menjadi bukti bagaimana Islam menjadi bagian penting dari sejarah Timur Tengah dan dunia secara keseluruhan.
c. Makna Spiritual yang Dalam
Bagi umat Muslim, Dome of the Rock memiliki makna spiritual yang mendalam, terkait dengan peristiwa Isra Mi’raj. Mengunjungi tempat ini memungkinkan umat Muslim untuk mengenang salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam dan merasakan langsung kekudusan tempat tersebut.
d. Lokasi Strategis di Al-Haram Al-Sharif
Dome of the Rock terletak di kompleks Al-Haram Al-Sharif, yang juga menjadi rumah bagi Masjid Al-Aqsa. Mengunjungi Dome of the Rock juga memberikan kesempatan untuk mengunjungi situs-situs suci lainnya di Yerusalem, menjadikannya pengalaman yang kaya secara spiritual dan sejarah.
Dome of the Rock bukan hanya karya arsitektur yang menakjubkan, tetapi juga menjadi simbol spiritual dan sejarah yang sangat penting bagi peradaban Islam. Sebagai salah satu bangunan tertua dalam tradisi Islam, bangunan ini mencerminkan kejayaan peradaban Islam di masa awal dan terus menjadi pusat perhatian umat Muslim di seluruh dunia. Mengunjungi Dome of the Rock adalah pengalaman yang tidak hanya memperdalam pemahaman tentang sejarah Islam, tetapi juga menghubungkan pengunjung dengan salah satu peristiwa paling sakral dalam ajaran Islam, yakni Isra Mi’raj.