Surah Al-Isra, juga dikenal sebagai Bani Israil, adalah surah ke-17 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 111 ayat dan diturunkan di Mekah. Salah satu hal yang membuat surah ini spesial adalah peristiwa yang menjadi latar belakang namanya, yaitu Isra’ Mi’raj, perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini menjadi salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Islam. Mari kita lihat lebih dalam tentang makna dan pesan dari Surah Al-Isra, terutama untuk generasi muda seperti kita.
A. Latar Belakang Sejarah
Surah Al-Isra dinamakan demikian karena surah ini dimulai dengan menyebutkan peristiwa Isra dan Mi’raj, yaitu perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian, atau sekitar 621 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW mengalami perjalanan spiritual yang sangat istimewa.
Isra adalah perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan dari Yerusalem ke langit. Peristiwa ini bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mengandung banyak pelajaran dan hikmah.
B. Isi dan Struktur Surah Al-Isra
Surah Al-Isra terdiri dari 111 ayat dan secara umum membahas berbagai aspek, termasuk keimanan, tanggung jawab sosial, dan pedoman hidup. Ayat pertama surah ini, yang menyebutkan perjalanan Isra, merupakan pembuka yang sangat penting:
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. Al-Isra: 1)
Setelah ayat pembuka ini, surah ini melanjutkan dengan berbagai tema:
- Kepemimpinan dan Ketaatan: Surah ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah dan kepemimpinan yang adil. Ini juga mencakup perintah untuk menghindari dosa dan kejahatan.
- Pentingnya Keadilan Sosial: Ayat-ayat selanjutnya menggarisbawahi pentingnya keadilan sosial, hak-hak orang miskin, dan tanggung jawab masyarakat untuk membantu mereka yang membutuhkan.
- Pedoman Moral: Surah ini juga memberikan pedoman moral, termasuk batasan-batasan dalam perilaku dan etika yang harus dijaga oleh setiap Muslim.
C. Pokok Kandungan Surat Al Isra:
Terdapat pada ayat 23-27 yang berisi:
- Akhlak kepada Allah SWT untuk tidak mensekutukan-Nya dan berbuat baik pada orang tua
- Selalu bersikap tawadhu kepada orang tua dan juga berkewajiban untuk mendoakan mereka
- Memiliki kewajiban untuk ikhlas berbakti kepada orang tua dan harus selalu bertaubat atas segala kesalahan yang telah diperbuat
- Hendaknya meringankan beban dari kerabat atau saudara yang membutuhkan pertolongan
- Selalu membiasakan diri untuk hidup hemat dan tidak memboroskan harta yang dimiliki.
Selain itu, terdapat pula kandungan lain dari surat Al Isra yang akan ditemui dari beberapa tafsir. Beberapa di antaranya yakni:
- Menegaskan bahwa Allah SWT tidak memiliki anak, baik berupa manusia maupun berupa malaikat
- Menjelaskan bahwa Allah SWT pasti menanggung rezeki hamba-Nya
- Menjelaskan Asma Allah SWT yang baik
- Menjelaskan bahwa Alquran adalah wahyu dari Allah SWT sebagai petunjuk, obat, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
- Menceritakan tentang kisah padang Mahsyar dan hari kebangkitan
- Menjelaskan tentang larangan Allah SWT terhadap penghilangan jiwa manusia
- Menjelaskan tentang larangan berbuat zina
- Menjelaskan tentang larangan mempergunakan harta anak yatim
- Menjelaskan tentang larangan durhaka kepada ibu bapak
- Menjelaskan perintah untuk memenuhi janji
- Menjelaskan perintah mendirikan salat fardhu sesuai dengan waktunya
- Menjelaskan tentang pertanggungjawaban manusia terhadap amal perbuatannya masing-masing
- Menjelaskan tentang petunjuk bergaul dengan orang tua, tetangga dan masyarakat, serta sifat-sifat buruk pada manusia
D. Makna dan Hikmah Perjalanan Isra dan Mi’raj
Perjalanan Isra dan Mi’raj bukan hanya sebuah mukjizat, tetapi juga sarat dengan makna dan hikmah yang dalam:
- Kekuasaan dan Kebesaran Allah: Perjalanan ini menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas dan kebesaran-Nya yang melampaui batasan-batasan duniawi.
- Pentingnya Shalat: Selama peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima kewajiban shalat lima waktu secara langsung dari Allah. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sebagai tiang agama dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Tanda-Tanda Kebenaran: Peristiwa ini juga merupakan tanda-tanda kebenaran bagi Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya, serta sebagai dorongan bagi umat Islam untuk memperkuat iman mereka.
E. Pelajaran untuk Generasi Muda
Bagi anak muda, Surah Al-Isra mengajarkan banyak hal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari:
- Kedisiplinan dan Ketaatan: Menjaga shalat dan ibadah dengan disiplin adalah salah satu pelajaran utama dari surah ini. Ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang harus dilakukan dengan konsisten.
- Menjaga Etika dan Moral: Surah ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi sosial dan tanggung jawab kita terhadap masyarakat.
- Menghadapi Tantangan: Perjalanan Isra dan Mi’raj juga mengajarkan bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya dalam menghadapi tantangan dan ujian hidup.
F. Kesimpulan
Surah Al-Isra adalah sebuah surah yang sangat kaya dengan makna dan pelajaran. Peristiwa Isra dan Mi’raj bukan hanya sebuah mukjizat, tetapi juga merupakan sarana untuk memperkuat iman dan memberikan pedoman hidup yang bermanfaat bagi umat Islam. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam surah ini, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan yang lebih baik.