Ulasan kali ini sangat menarik lho Sobat Islam Cendekia, kita akan membahas kebesaran Islam di Negara Beruang Merah yang terukir pada salah satu ikon terkenal dunia, yakni Red Square Moskow. Pasti kamu sering dengar mengenai kepopuleran landmark Rusia tersebut, ‘kan?
Red Square atau Lapangan Merah merupakan sebuah lapangan terbuka seperti alun-alun besar yang terletak di jantung ibu kota Rusia. Di lapangan inilah lahir berbagai peristiwa bersejarah dalam dinamika perkembangan negara Rusia. Pasalnya, dahulu Red Square berfungsi sebagai tempat demonstrasi hingga parade militer. Sekarang, sih, beralih jadi venue konser, festival, bahkan ajang fashion show kelas dunia.
Dengan luas hampir tujuh hektare, Red Square menjadi tempat wisata yang paling banyak dikunjungi turis lokal pun mancanegara. Apalagi lapangan ini dikelilingi oleh Tembok Kremlin yang di dalamnya sarat situs bersejarah. Mulai dari Lenin Mausoleum (makam Lenin), museum nasional, pusat perbelanjaan GUM, hingga kantor pemerintahan.
Tahukah, Sobat Cendekia? Satu dari sekian banyak situs bersejarah yang letaknya di sebelah tenggara Red Square, terukir jejak-jejak nafas Islam dan menjadi saksi bisu kejayaannya pada masa lalu. Situs ini ialah Gereja St. Basil.
Kok bisa?
Jangan salah, Sobat Cendekia! Rusia pernah menjadi kawasan dengan populasi Islam terbesar di Eropa Timur. Menurut data tahun 2022, penganut agama Islam di Rusia semakin bertambah hingga berjumlah 20 juta penduduk. Kebanyakan dari mereka tinggal di wilayah Pegunungan Ural, Kaukasus Utara, dan Siberia dengan pusatnya berada di Kota Kazan.
So, boleh dibilang Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen Orthodoks. Bahkan Islam juga hampir ditetapkan sebagai agama negara Rusia. Fakta ini menjadi bukti bahwa Rusia pun pernah turut terlibat selama masa kejayaan Islam di Eropa.
Berawal dari Masjid Qolşärif
Islam berkembang pesat di Kesultanan Kazan (kini Republik Tatarstan) yang ditinggali oleh bangsa Tatar. Wilayah ini mendapat pengaruh kuat Islam dari pedagang Arab yang melewati Pegunungan Kaukasus menuju daratan Eropa Timur pada abad ke-8. Dengan bantuan Khalifah Jaffar al-Muqtadir dari Baghdad yang mengutus banyak ulama untuk mengajar, Islam semakin tumbuh subur di Kazan sehingga beralih jadi pusat penyiaran agama Islam.
Banyak sekolah, masjid, dan situs lain didirikan dengan sentuhan arsitektur Islam. Salah satunya Masjid Qolşärif – situs termasyhur yang menjadi lambang kekuatan bangsa Tatar. Masjid Qolşärif dihiasi oleh menara pun kubah-kubah cantik yang berpadu dalam warna putih dan biru. Luasnya hampir 19 ribu meter persegi, masjid ini difungsikan bukan hanya untuk ibadah, tapi juga sebagai tempat mengadakan pengajaran Islam dan berbagai kegiatan keagamaan.
Tsar yang memimpin saat itu, Ivan The Terrible (Ivan IV), sangat terpukau akan keindahan dan keagungan Masjid Qolşärif. Sang tsar kemudian memerintahkan pemindahan banyak kubah yang ada di kompleks masjid ke ibu kota. Well, Ivan IV memang sudah berniat untuk mendirikan sebuah situs keagamaan yang nantinya jadi ikon negara Rusia. Lantas ia memanggil dua arsitek tersohor pada masanya, Postnik Yakovlev dan Ivan Barma, untuk merancang bangunan St. Basil dengan arsitektur Masjid Qolşärif sebagai inspirasi utama. Pembangunan dimulai tahun 1555 hingga selesai pada 1561.
Jejak Islam pada Situs St. Basil Moskow
Berkat inspirasi tersebut, St. Basil menjadi hasil persilangan antara arsitektur Islam dan gaya khas Bizantium yang sangat menawan. Keduanya terkenal akan penggunaan warna-warna cerah dan ornamen rumit pada bangunan. Dari kejauhan pun terlihat keunikan sembilan kubah ikonik berwarna-warni kayak lolipop yang menghiasi atap situs ini.
Selain bisa ditelusuri dari penampakan kubahnya, jejak Islam pada bangunan St. Basil juga bisa kita saksikan lewat kehadiran kapel istimewa. Meski berstatus gereja, di salah satu sudut Situs St. Basil, terdapat kapel kecil yang menunjukkan peninggalan sejarah Islam. Dibangun pada abad ke-17 oleh Boris Godunov yang saat itu dipersembahkan bagi Simeon Bekbulatovich, seorang ulama muslim pimpinan agama bangsa Tatar di Rusia.
Tidak ketinggalan kaligrafi Arab pun ikut diguratkan pada dinding kapel yang mencakup ayat suci Al-Qur’an dan berbagai doa dalam agama Islam. Keberadaan kaligrafi Arab yang menghiasi kapel ini, semakin memperkuat identitas St. Basil sebagai simbol peleburan budaya Islam dan Kristen Ortodhoks, sekaligus menunjukkan kejayaan Islam dalam perkembangan seni dan arsitektur di Rusia.
St. Basil masa kini
Sejak dibuka sebagai museum, St. Basil beralih menjadi magnet yang menarik para wisatawan datang ke Rusia. Apalagi bangunan ikonik ini sudah terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO dari tahun 1990. Setiap pengunjung wanita diwajibkan memakai penutup kepala serta berpakaian sopan. Sementara pria, diwajibkan melepas topi dan jaket ketika masuk ke dalam St. Basil sebagai bentuk penghormatan.
Itulah ulasan mengenai jejak Islam pada Situs St. Basil di Red Square Rusia. Well, ternyata landmark Rusia yang satu ini pun turut menjadi bagian dari saksi kejayaan Islam di kawasan Eropa Timur. Gimana, Sobat Cendekia? Tertarik buat berkunjung langsung?
https://id.rbth.com/sejarah/85371-sejarah-islam-di-rusia-wyx
https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/04/090000579/sejarah-singkat-perkembangan-i
https://www.gurusiana.id/read/mentasmaning/article/islam-di-rusia-1-2272950
https://ganaislamika.com/masjid-qolsarif-rusia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Katedral_Santo_Basil
https://www.amazine.co/25224/apa-itu-lapangan-merah-fakta-sejarah-informasi-lainnya/
https://medinaschool.org/library/obshestvo/istoriya-islama/skolko-musulman-v-rossii https://az.sputniknews.ru/20220404/musulmanskoe-naselenie-po-stranam-440701302.html