halo, sobat cendekia. Tahukah dari kalian bahwa Nabi Musa Memiliki sejarah yang dapat membelah lautan yang sebagaimana telah di jelaskan di surah (QS.asy-syu’raa[26]:63]).
Yuk, simak ulasan berikut ini agar kamu dapat mengetahui informasi selengkapnya!
Kisah Nabi Musa dan Fir’aun
Nabi Musa adalah putra Imran bin Fahis bin azir bin Lawi Bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj Bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Turunnya Wahyu langsung kepada Nabi Musa, dikisahkan dalam Qs. an-Nisaa ayat 4 surah ke 164 yang berarti : “Dan, (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan, Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”
Setelah mendapatkan Wahyu dan mukjizat berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular besar, Nabi musa dan dan Harun saudaranya berangkat ke Mesir untuk menemui Fir’aun. Nabi musa mengajak Fir’aun untuk menyembah Allah akan tetapi ajakan tersebut ditolak oleh Fir’aun.
Setelah kalah berdebat dengan Nabi Musa, Firaun memanggil para tukang sihir dari seluruh Mesir untuk menandingi mukjizat Nabi Musa. Dengan disaksikan warga Mesir, para tukang sihir Firaun melemparkan tongkatnya yang kemudian berubah menjadi ular-ular kecil yang menyerang Nabi Musa.
Nabi Musa tidak tinggal diam, ia pun melemparkan tongkatnya dan berubah menjadi ular yang sangat besar. Ular tersebut memakan jelmaan ular para tukang sihir tersebut. Tukang sihir mengaku kalah yang akibatnya, mereka dihukum dan dibunuh oleh Fir’aun.
Peristiwa Terbelahnya Laut Merah
setelah kejadian lempar tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular besar, Nabi musa beserta rombongan Bani Israil dengan cepat meninggalkan Mesir karena takut ditangkap oleh Fir’aun yang mengejar mereka. Tibalah Nabi Musa dan rombongan Bani Israil di tepi Laut Merah saat fajar setelah semalaman untuk dapat melewati padang pasir yang luas.
Nabi Musa dan rombongan merasa cemas karena terhadang oleh lauh Merah, sedangkan Fir’aun masih mengejar mereka. Pada saat Nabi Musa merasa kebingungan, Nabi Musa mendapat perintah dari Allah Swt. untuk memukulkan tongkatnya ke lautan. Dengan kuasa-nya, laut yang begitu luas itu terbelah sehingga rombongan mereka bisa lari dari kejaran Fir’aun.
Sebagaimana di jelaskan pada surah asy-Syuraa ayat 26 yang berarti:
“ lalu kami Wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.’ Maka, terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.”
Ketika sudah sampai di seberang, Nabi Musa kembali memukulkan tongkatnya sehingga lautan menutup kembali, dan tenggelamlah Fir’aun beserta pasukannya. Sebelum nyawanya melayang Firaun sempat menyatakan bahwa dirinya percaya pada ajaran Nabi musa dan beriman kepada Allah swt. Tetapi semuanya terlambat.
Nah, jadi seperti itu lah cerita dari Nabi Musa dan Fir’aun Sobat Cendekia. Bahwa Allah ingin menunjukan mukjizatnya melewati Nabi Musa yang dimana agar Nabi Fir’aun mau beriman kepada Allah swt. Tetapi semuanya sudah terlambat. Jadi, pelajaran apa nih yang kalian dapatkan setelah membaca kisah ini?
Referensi :
- Abdul Syukur al-Azizi. 2014. Kitab peninggalan-peninggalan bersejarah para Nabi
- Media Indonesia. 2015. Kisah Nabi Musa AS. Dapat diakses pada:
https://mediaindonesia.com/humaniora/4638/kisah-nabi-musa-as