Bekal Menuju Akhirat

No Comments

Sebagian dari kita banyak yang tidak menyadari bahwa kehidupan di dunia sejatinya hanyalah sementara. Terlalu sibuk memikirkan dunia hingga akhirnya lupa bahwa kehidupan di akhiratlah yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi kita semua umat manusia. Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk meyakini tentang keberadaannya hari akhir, Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Hasyr: 18)

Di hari akhir ini juga kelak kita semua akan diperhitungkan semua amal baik dan buruknya serta ditampakkan segala perbuatan yang tersembunyi ketika di dunia, sehingga orang-orang yang melampaui batas akan berkata dengan penuh penyesalan

يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

Duhai, alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Qs. Al Fajr: 24)

Maka dari itu, setiap umat muslim dianjurkan untuk mempersiapkan bekal sebelum kematian menghampirinya. Terdapat 3 hal yang harus kita lakukan di dunia untuk dijadikan bekal di kehidupan akhirat kelak, yaitu:

1. Hanya mengingat dan menyembah Allah SWT

Mengingat Allah dapat kita lakukan dengan cara terus berdzikir dan terus menyebut nama-Nya. Selain itu, menjalankan kewajiban dengan terus sholat 5 waktu juga dapat menjadi bekal bagi kita tidak hanya di bumi, tapi juga di akhirat. 

2. Ibadah dengan sungguh-sungguh

Tidak jauh berbeda dengan poin satu, beribadah dengan sungguh-sungguh dapat menghindari kita dari siksa api neraka kelak. Ibadah juga menjadi alasan bagi Allah SWT untuk menciptakan manusia. Selain itu, Allah juga menyukai orang yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya. Meninggalkan maksiat, merubah rasa malas menjadi semangat, mencari ilmu, dan lain sebagainya.  

3. Introspeksi diri

Introspeksi diri disebut juga dengan muhasabah, Umar bin Khaththab berkata, “ Hisablah dirimu sebelum dihisab, timbanglah dirimu sebelum ditimbang. Karena sesungguhnya introspeksi bagi kalian pada hari ini lebih ringan daripada hisab dikemudian hari” (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi secara mauquq dari Umar bin Khaththab).

Hal yang sama juga pernah dikatakan oleh Hasan Al Basyri, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia menghisab dirinya karena Allah. Karena sesungguhnya hisab pada hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah menghisab dirinya di dunia.” 

Subhanallah walhamdulillah, semoga dengan ditulisnya artikel ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua agar tidak lalai dalam menjalani kehidupan baik didunia maupun akhirat.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed